Kinerjanya Dinilai Stagnan, PT PI Utilitas Diminta Tingkatkan Strategi Bisnis

16-09-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Harris Turino mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PT PI Utilitas, di Gresik, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022). Foto: Bianca/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Harris Turino menilai secara keseluruhan kinerja PT Pupuk Indonesia Utilitas (PI Utilitas) yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri penghasil energi dan utilitas untuk anak perusahaan yang bernaung di dalam kelompok usaha PT Pupuk Indonesia selama tiga tahun terakhir ini stagnan dan tidak bertumbuh. Hal tersebut kemudian akan menjadi perhatian khusus bagi Komisi VI DPR RI yang berharap perusahaan tersebut dapat terus berkembang.

 

"Selama 3 tahun terakhir, kita lihat kinerja operasionalnya praktis tidak bertumbuh secara signifikan. Dari laporan yang kami terima 2019, 2020, 2021, dan 2022, secara operasional produksinya praktis sama, dan yang menarik adalah dari sisi kinerja keuangannya. Kinerja keuangannya dari sisi pendapatan juga relatif stabil, tidak ada pertumbuhan yang berarti. Demikian pula dari sisi ebitda, dari sisi net profit, dari sisi det to ebitda ratio bahkan terjadi sebuah penurunan yang cukup signifikan di tahun 2022," ujar Harris usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PT PI Utilitas, di Gresik, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022).

 

Harris menambahkan, PT Pupuk Indonesia sebagai holding dari PT PI Utilitas perlu membuat strategi khusus agar anak perusahaannya yang membidangi sektor energi tersebut nantinya dapat memberikan nilai lebih bagu Pupuk Indonesia sebagai holding. Diketahui, saat ini PT PI Utilitas hanya mensuplai energi kepada dua anak perusahaan PT Pupuk Indonesia lainnya yakni Petrokimia Gresik dan Pupuk Kaltim. 

 

"Kita harus mendalami lebih dalam dulu, kira-kira permasalahan sebenarnya apa, itulah fungsi dari kunjungan spesifik ini. Kita mendapatkan data yang lebih banyak dan harus ada keterbukaan dari mitra supaya kita tahu persoalan yang sebenarnya. Sehingga jika dilakukan nanti strukturisasi pergeseran-pergeseran portofolio pada Pupuk Indonesia, harus yakin dulu bahwa pergeseran atau value creation, menciptakan nilai lebih bagi Pupuk Indonesia sebagai holding," imbuh politisi PDI-Perjuangan tersebut. (bia/sf) 

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...